Prolog dikit dulu;
e-Cigarette yang lebih dikenal dengan istilah rokok elektrik.
Sebenarnya e-cigarette tidak sama dengan rokok yang dibakar.
Tapi kenapa di sebut rokok elektrik, karena alat pada gambar di sebelah kiri itu, cara kerjanya sama seperti dengan orang yang sedang merokok. Yaitu di isap dan pada saat pengisapan alat tersebut mengeluarkan asap yang mirip asap rokok. Selain itu ada kesamaan dari hasil asap nya yaitu mengandung nikotin dan rasa rokok tertentu. Nah jika pada Liquid tidak di tammbahkan nikotin dan rasa rokok diganti dengan rasa buah-bahan, disini sudah beda jenis asap yang ditimbulkannya.
Jadi menurut saya e-cigarette tidak sama dengan rokok-rokok yang dijual di warung-warung. Dan alat ini bukan pengganti rokok. Dari segi bisnis pada liquid, ini sangat menjanjikan dan berlipat.. Semisal untuk 20ml liquid modal cuma 5ribu perak dan dijual bisa 20 sampai 25ribu per 20ml nya.
Secara konsumsi nya juga dalam sebulan liquid yang dihabiskan sekitar 50 - 60 ml, jadi kalau harga per 20ml= 20rebu jadi, sebulan cukup 60rebu. Bayangkan kalau kita konsumsi rokok yang masih dibakar ambil lah setiap hari satu bungkus dengan harga 10rebu, dikali satu bulan, sekitar 300rebuan,,, plus-lus-plusnya,, plus TAR, 40rebu macam zat yang berbahaya,, kalau ngebakar satu batang mesti langsung habis,, nah kalau e-cigarette ini, tidak ada puntung dan tidak ada istilah nanggung-nunggu habis, karena sekali isap-sekali pijit saklar. Dan kandungan didalamnya bahan-bahan yang sangat bisa di prediksi secara reaksi kimia dan menyehatkan... :-)
Istilah e-cigarette ini,, entah electric-cigarette atau ekonomic-cigarette,, hhhh.. dua-duanya benar kayae!.